Senin, 27 Oktober 2008

SILENT REVOLUTION”: Media dan Kekuatan Parpol Menuju Pemilu 2009

Dalam empat tahun terakhir terekam kecenderungan yang mengarah pada perubahan peta kekuatan partai politik. Kekuatan elektoral partai lama cenderung stagnan atau menurun. PDIP dan Golkar cenderung stagnan atau tidak mengalami kemajuan elektoral secara berarti. Sementara PKB, PPP, dan PAN adalah partai lama yang cenderung mengalami penurunan. Sebaliknya, Demokrat dan PKS cenderung mengalami kemajuan.

Sementara di antara partai-partai baru, hanya Gerindra yang tampil sebagai kekuatan elektoral baru yang berarti dan muncul dalam waktu yang relatif cepat. Kalau tidak ada perubahan strategi dan intensitas sosialisasi dari partai-partai di lama, maka sejumlah kecenderungan ini akan berlanjut hingga Pemilu 2009.

Survey ini menemukan bahwa stagnasi, penurunan, dan peningkatan kekuatan elektoral berbagai partai tersebut terkait erat dengan gejala menguatnya peran media massa menggantikan fungsi organisasi partai politik dalam menjangkau calon pemilih. Inilah “silent revolution”, revolusi diam-diam, yang sedang terjadi dalam kompetisi antar partai di Indonesia, yang dicerminkan oleh munculnya televisi sebagai medium utama penyebaran informasi politik dan sebagai medium persuasi paling massif. Organisasi partai semakin kehilangan relevansi sebagai saluran sosialisasi politik.

Akibatnya, hanya partai yang mampu mengakses media secara sistematik tampil lebih kompetitif dibanding partai yang tak mampu mengakses media.

Tidak ada komentar: