Tak otomatis orang taat beribadah pilih parpol Islam.
JAKARTA — Adakah hubungan antara taat beribadah dan pilihan jenis partai politik (parpol)? Survei terbaru dari Reform Institute mengungkapkan ternyata hubungan itu ada dan hasilnya cukup menarik perhatian.
Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latif, mengungkapkan sejumlah hasil survei itu dalam diskusi internal Republika, Kamis (18/9). Turut hadir sebagai pembicara adalah Direktur Eksekutif Indo-Barometer, M Qodari; dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida.
Yudi memaparkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kerap dicitrakan sebagai parpol sekuler maupun kaum abangan. Tapi, hasil surveinya menunjukkan hal lain. Justru 73,61 persen responden survei yang memilih PDIP mengklaim selalu beribadah.
Poin ini relatif tinggi, meski masih di bawah sejumlah parpol Islam lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, perolehan PDIP itu melambung di atas Partai Bulan Bintang (PBB). Padahal, selama ini PBB mencitrakan dirinya sebagai parpol Islam yang mendukung penerapan syariah. Hanya 64,29 persen pemilih PBB yang mengaku selalu beribadah.
Sebaliknya, jumlah pemilih PBB yang mengaku kadang-kadang menjalankan ibadah pun relatif tinggi, yaitu 21,43 persen. Tapi, yang mengejutkan dari PBB adalah sebanyak 14,29 persen pemilihnya mengaku sering tidak menjalankan ibadah. Skor ini tertinggi dari seluruh parpol yang disurvei. Berada di urutan kedua, lagi-lagi parpol Islam, yaitu Partai Bintang Reformasi (PBR).
Yang paling konsisten, menurut Yudi, adalah PKB. Parpol berbasis massa warga Nahdliyin ini menempati urutan teratas. Sebanyak 85,04 persen pemilih PKB mengklaim selalu beribadah, 14,96 persen responden yang memilih PKB mengaku kadang-kadang beribadah, dan nol persen yang mengaku tidak menjalankan ibadah.
Sementara PKS, yang selama ini mencitrakan dirinya parpol Islam dengan kader militan, ternyata banyak juga pemilihnya yang ibadahnya bolong-bolong. Memang sebanyak 82,82 persen pemilih PKS mengaku selalu beribadah, tapi yang kadang-kadang beribadah hanya 14,98 persen.
"Jadi, tidak otomatis orang yang menjalankan ibadah, memilih parpol Islam. Ada kemungkinan orang yang taat beribadah itu pilih parpol Islam dan non-Islam," kata Yudi.
Bagaimana dengan golput? Survei yang dilakukan pada Juni-Juli lalu itu mengungkapkan sebanyak 73,17 persen pemilih golput selalu beribadah. Survei mengambil data 2.519 responden dengan margin error 1,95 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menilai dari kalangan parpol Islam, sejauh ini PKS menjadi parpol yang trennya terus meningkat dan stabil. Dengan kinerja seperti itu, ia yakin PKS bisa meraup minimal 10 persen suara di Pemilu 2009.
Tentang PPP, Qodari tak begitu yakin. Ia belum melihat ada momentum yang kuat bagi kebangkitan PPP.
Sedangkan mengenai PKB Qodari memperhitungkan PKB, bisa kehilangan setengah suaranya dari Pemilu 2004. Dan untuk suara PAN dapat digerus Partai Matahari Bangsa sampai setengahnya. (evy/uba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar