Senin, 08 September 2008

Kemajuan Indonesia Tidak Tiba-tiba

Senin, 8 September 2008 | 03:00 WIB kompas

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, bangsa Indonesia mampu menyusul kemajuan seperti bangsa-bangsa lain. Namun, kemajuan itu butuh waktu, tidak terjadi tiba-tiba. Hal itu bisa dilihat melalui perspektif kesejarahan, di mana bangsa ini bisa keluar dari krisis ekonomi, mengejar pengetahuan, dan melakukan dimensi keimanan.

Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa dan tausyah bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah Ginandjar Kartasasmita di kediaman dinasnya di kompleks pejabat tinggi negara di Jalan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (7/9).

”Transformasi sebuah bangsa tidak semudah membalik telapak tangan dan tidak seindah bulan purnama. Transformasi itu fungsi waktu sehingga dibutuhkan waktu. Amerika Serikat bisa maju seperti ini setelah merdeka selama 200 tahun yang lalu. Tiongkok bisa maju setelah mendiang Deng Xiaoping melakukan reformasi China sejak 1978. Jepang bisa maju setelah abad ke-19 melakukan Restorasi Meiji,” ujar Presiden Yudhoyono.

Menurut Presiden, Indonesia bangsa yang lebih muda dibandingkan dengan bangsa lain yang telah lama membangun peradabannya. Dengan tiga hal, yaitu kemandirian sebagai bangsa, daya saing, dan peradaban bangsa yang terhormat, Presiden yakin cita- cita itu bisa tercapai.

Tiga hal itu pernah disampaikan Presiden Yudhoyono saat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu.

Dalam acara itu, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ny Ani Bambang Yudhoyono, pimpinan lembaga tinggi negara, sejumlah menteri kabinet, serta pimpinan daerah seperti Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan gubernur lainnya. (HAR)

 

 

Tidak ada komentar: