Jumat, 29 Agustus 2008

Survei NLC: Megawati-SBY Bersaing Ketat di Pemilu 2009


Jakarta - Pemilu 2009 makin dekat. Berbagai survei soal siapa pemimpin masa depan pilihan rakyat pun digelar. Menurut survei National Leadership Center (NLC), Megawati Soekarnoputri dan SBY masih moncer. Keduanya bersaing ketat.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 30 provinsi pada 18-29 Juli, Megawati mendapatkan satu angkat di atas SBY yakni 28 persen. Sementara SBY di urutan kedua yakni 27 persen.

"Dibandingkan kandidat yang resmi dicalonkan parpol maupun belum, Megawati dan SBY bersaing ketat. Megawati mendapatkan satu angka di atas SBY dengan kemungkinan batas kesalahan (margin of error) dan tingkat keyakinan 95 persen," kata Presiden Direktur NLC Taufik Bahaudin dalam jumpa persnya di Hotel Shangri-La, Jl Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2008).

Menurut Taufik, survei dilakukan melalui teknik wawancara terhadap 2.000 orang responden calon pemilih berumur 17 ke atas. Jejak pendapat yang dilakukan di 30 provinsi itu dilakukan oleh Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia, cabang lembaga survei internasional yang bermarkas di London, Inggris.

SBY yang berada di bawah Megawati menunjukkan SBY tidak mengalami kenaikan popularitas. "SBY tidak mengalami kenaikan dan popularitasnya dikalahkan oleh capres PDIP, yang juga mantan presiden Megawati dipilih 28 persen responden," jelasnya.

Sementara, ditambahkan Taufik, kandidat capres lainnya yang baru diumukan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menempati urutan ketiga dengan 11 persen pilihan responden. Selanjutnya kandidat seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X dipilih 6 persen responden, Wiranto dipilih 5 persen responden, Gus Dur 4 persen, Jusuf Kalla 2 persen.

Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, Surya Paloh masing-masing mendapatkan 1 persen pilihan responden. Sedangkan Amien Rais dan Aburizal Bakrie masing-masing mendapatkan kurang dari 1 persen (diberi tanda bintang) pilihan responden.

Ketika responden ditanya dari kandidat capres yang secara resmi sudah dideklarasikan oleh partai politik. Justru menurut Taufik hasilnya berbalik, di mana SBY menjadi pilihan responden sebanyak 32 persen dan Megawati memperoleh 31 persen.

Prabowo Subianto meperoleh 23 persen, Wiranto 6 persen, Gus Dur 4 persen, Jusuf Kalla 2 persen dan Sutiyoso 1 persen. Tentang parpol yang akan dipilih responden dalam Pemilu mendarang, ternyata PDIP masih unggul 28 persen.

14 persen responden memilih Partai Golkar, menyusul 13 persen Partai Demokrat. PKB memperoleh 7 persen, PKS memperoleh 6 persen, Gerindra memperoleh 5 persen, PAN memperoleh 4 persen, PPP memperoleh 3 persen dan Hanura memperoleh 2 persen.

Taufik menerangkan, para kandidat ini masih menjadi pilihan favorit masyarakat dikarenakan peran media massa yang membicarakan tokoh-tokoh tersebut. "Figur ternyata masih lebih kuat dibandingkan parpolnya. Ini yang pelu dikaji lagi, dan kita akan terus melakukan penelitian," imbuhnya.(zal/ken)

Tidak ada komentar: