Jumat, 29 Agustus 2008

Pemimpin Tegas untuk Selamatkan Rakyat



Jakarta, Kompas - Saat ini diperlukan pemimpin yang kuat untuk bisa menyelamatkan kondisi rakyat Indonesia dan menghadapi tantangan global. Jika kepemimpinan formal dipegang oleh pemimpin yang tidak mempunyai karakter kuat, maka bisa terjadi kegagalan.

Hal itu terungkap dalam dialog tentang Tantangan Kepemimpinan 2009 yang diselenggarakan National Press Club of Indonesia di Jakarta, Rabu (27/8). Wiranto, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dalam dialog itu menyatakan, masyarakat cenderung mengikuti pimpinannya atau follow the leader, asalkan kebutuhan dasar mereka bisa terjangkau dan terpenuhi.

”Jadi, sebenarnya yang menjadi penentu adalah pemimpin formal yang dilegitimasi rakyat. Bisakah melindungi dan memenuhi tuntutan rakyatnya? Hal itu bergantung pada pemimpin formal itu,” kata Wiranto.

Soetrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), juga mengakui, pemimpin formal berperan penting untuk membawa perubahan di negeri ini. ”Seorang pemimpin harus kuat untuk bisa melindungi rakyat. Pemimpin yang kuat saja belum tentu bisa, apalagi yang lemah,” tambahnya.

Namun, lanjutnya, distribusi kepemimpinan juga harus dilakukan. Ini mengingat wilayah cakupan negara yang luas.

Wiranto juga mempunyai gagasan menjadikan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan sebagai musuh bersama. Negara seperti Amerika Serikat mengambil momen tragedi 11 September sebagai semangat kebangsaan dengan menetapkan musuh bersama dalam tragedi itu.

Saat ini, lanjut Wiranto, Indonesia tidak memiliki musuh bersama yang berakibat memudarnya rasa kebangsaan. (nit)

Tidak ada komentar: